gudangmodgacor.com - Mata kuliah teknologi pengawetan, Mata kuliah teknologi pengawetan Universitas, Mata kuliah teknologi pengawetan Universitas Semarang (USM), Mata Kuliah Teknologi Pengawetan UNDIP Semarang.
Berikut ini adalah beberapa contoh soal untuk mata kuliah Teknologi Pengawetan Teknologi Hasil Pertanian / Teknologi Pangan, sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sterilisasi? Apa tujuan sterilisasi? Berikan contoh!
Jawaban : Sterlisasi merupakan suatu proses untuk membunuh semua jasad remik yangada, jika ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri. Proses sterilisasi dipergunakan pada bidangmikrobiologi untuk mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedahuntuk mempertahankan aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-obatan untukmenjamin keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam bidang lain sterilisasi ini penting.
Tujuan dari sterilisasi sendiri untuk menonaktifkan aktivitas organisme yang dapat merusak suatu mutu dari bahan pangan serta dapat memperpanjang umur simpan dalam suatu makanan.
Sebagai contoh Salah satu produk yang melalui proses sterilisasi adalah produk makanan kaleng. Sterilisasi produk pengalengan (canning) perlu diatur sesuai dengan dimensi dan ukuran kaleng. Pada produk kaleng, suhu dan waktu sterilisasi yang dilakukan juga lebih tinggi daripada suhu sterilisasi standar (121oC, 15 menit), karena panas yang mengalir dari luar ke dalam kaleng tergolong lebih lambat.
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan makanan kaleng?
Jawaban : Kadar air, apabila suatu bahan pangan kaleng memiliki kadar air yang cukup tinggi maka akan beresiko terjadinya mikroba yang berkembang biak dan menyebabkan makanan di dalam kaleng menjadi busuk. Oksigen dan sinar matahari langsung, apabila oksigen berada didalam makanan yang mengandung minyak akan terjadi reaksi oksidasi yang menyebabkan ketengikan. Waktu dan suhu penyimpanan, perlu diperhatikan pada suatu makanan kaleng terhadap suhu dan waktu penyimpanan serta apabila penyimpanan tidak dilakukan pada suhu yang sudah ditentukan akan menyebabkan terjadinya perkembang biakan mikroorganisme.
3. Apa tujuan Blanching? Berikan contoh!
Jawaban : Tujuan blanching dalam bahan pangan adalah menonaktifkan enzim dalam bahan pangan, diantaranya adalah enzim peroksidase dan katalase. Kedua jenis enzim ini paling tahan terhadap panas. Namun bukan hanya enzim yang menjadi nonaktif, sebagian dari mikroba yang ada dalam bahan pangan tersebut pun ikut mati. Blanching pada umumnya dilakukan untuk sayur-sayuran dan buah-buahan yang akan dikalengkan atau dikeringkan.
Contoh makanan dengan proses blanching, sebagai berikut :
- Makanan kaleng
- Produk UHT
- Susu pasteurisasi
- Jus buah, sari buah
- Jelly drink yogurt
4. Apa pengaruh pemanasan terhadap zat gizi pada bahan makanan?
Jawaban : Pengaruh pemanasan terhadap zat gizi pada bahan makanan yakni dapat menyebabkan kehilangan zat gizi yang besar pada makanan karena kandungan gizi yang terdapat didalam bahan pangan tidak tahan terhadapt panas dan dapat rusak apabila dipanaskan pada suhu tinggi dan waktu yang cukup lama.
Seperti yang kita tahu, bahwa mayoritas masyarakat di Indonesia melakukan proses pemasakan sebelum mengonsumsi sebuah makanan. Pemasakan sering dilakukan oleh masyarakat pada umumnya tak lain karena agar terciptanya rasa yang lebih enak, aroma yang lebih sedap, serta tekstur yang lebih lunak dari bahan pangan yang masih mentah. Selain itu pemasakan juga dilakukan untuk membunuh mikrobia yang terdapat dalam bahan pangan yang masih mentah.
Pemasakan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu perebusan dan pengukusan (boiling dan steaming pada suhu 100⁰ C), broiling (pemanggangan daging), baking (pemanggangan roti), roasting (pengsangraian) dan frying (penggorengan dengan minyak) dengan suhu antara 150⁰-300⁰ C
Semua cara pengolahan makanan juga dapat mengurangi kandungan zat gizi pada makanan. Umumnya pemasakan dilakukan dengan menggunakan suhu yang tinggi. Penggunaan panas dalam proses pemasakan sangat berpengaruh terhadap kandungan gizi dalam makanan tersebut yang menyebabkan kehilangan zat gizi yang besar pada makanan.
Jawaban : Pengaruh pemanasan terhadap zat gizi pada bahan makanan yakni dapat menyebabkan kehilangan zat gizi yang besar pada makanan karena kandungan gizi yang terdapat didalam bahan pangan tidak tahan terhadapt panas dan dapat rusak apabila dipanaskan pada suhu tinggi dan waktu yang cukup lama.
Seperti yang kita tahu, bahwa mayoritas masyarakat di Indonesia melakukan proses pemasakan sebelum mengonsumsi sebuah makanan. Pemasakan sering dilakukan oleh masyarakat pada umumnya tak lain karena agar terciptanya rasa yang lebih enak, aroma yang lebih sedap, serta tekstur yang lebih lunak dari bahan pangan yang masih mentah. Selain itu pemasakan juga dilakukan untuk membunuh mikrobia yang terdapat dalam bahan pangan yang masih mentah.
Pemasakan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu perebusan dan pengukusan (boiling dan steaming pada suhu 100⁰ C), broiling (pemanggangan daging), baking (pemanggangan roti), roasting (pengsangraian) dan frying (penggorengan dengan minyak) dengan suhu antara 150⁰-300⁰ C
Semua cara pengolahan makanan juga dapat mengurangi kandungan zat gizi pada makanan. Umumnya pemasakan dilakukan dengan menggunakan suhu yang tinggi. Penggunaan panas dalam proses pemasakan sangat berpengaruh terhadap kandungan gizi dalam makanan tersebut yang menyebabkan kehilangan zat gizi yang besar pada makanan.
5. Apa keuntungan dan kerugian pengeringan alami dan buatan?
Jawaban : Keuntungan dan kerugian dari pengeringan alami dan buatan sebagai berikut :
Jawaban : Keuntungan dan kerugian dari pengeringan alami dan buatan sebagai berikut :
PENGERINGAN | Keuntungan | Kerugian |
---|---|---|
Pengeringan Alami | Efisiensi Biaya (tidak mengeluarkan banyak biaya) | Membutuhkan waktu yang cukup lama |
Cocok digunakan untuk pengusaha di rumah | Suhu tidak dapat dikontrol sesuai kemauan | |
Pengeringan Buatan | Suhu dapat dikontrol secara terus menerus | Biaya yang digunakan banyak |
Proses pengeringan lebih cepat | ||
Cocok digunakan untuk industri besar |
6. Apa pengaruh pengasapan terhadap zat gizi pada bahan makanan?
Jawaban : Pengaruh pengasapan terhadap nilai zat gizi pada bahan makanan yaitu Senyawa phenol cenderung bereaksi dengan protein menyebabkan menurunnya daya cerna protein, sehingga protein yang dicerna tubuh berkurang, Senyawa karbonil yang bereaksi dengan protein dapat menurunkan daya cerna protein, Vitamin B komplek, niasin, dan riboflavin mengalami sedikit kerusakan, sedangkan thiamin mengalami kerusakan total.
Demikian informasi yang dapat admin sampaikan, apabila bermanfaat anda dapat membagikan kepada teman-teman anda. Materi ini hanya digunakan untuk belajar saja dan sumber informasi yang dapat kalian ketahui, disamping itu admin juga sedang belajar menggali informasi.
Terima kasih
Jawaban : Pengaruh pengasapan terhadap nilai zat gizi pada bahan makanan yaitu Senyawa phenol cenderung bereaksi dengan protein menyebabkan menurunnya daya cerna protein, sehingga protein yang dicerna tubuh berkurang, Senyawa karbonil yang bereaksi dengan protein dapat menurunkan daya cerna protein, Vitamin B komplek, niasin, dan riboflavin mengalami sedikit kerusakan, sedangkan thiamin mengalami kerusakan total.
Demikian informasi yang dapat admin sampaikan, apabila bermanfaat anda dapat membagikan kepada teman-teman anda. Materi ini hanya digunakan untuk belajar saja dan sumber informasi yang dapat kalian ketahui, disamping itu admin juga sedang belajar menggali informasi.
Terima kasih